InfoTek
Unik! Bulan juga Banyak Sampah

FENESIA – Siapa sangka jika ternyata sampah juga didapati ada di bulan. Yang biasanya melihat sampah yang ada di bumi, tentu sudah menjadi hal yang tak aneh bagi kita.
Siapa yang membuang sampah-sampah itu?
Ternyata didapati lusinan puing-puing sampah antariksa di Bulan. Di antaranya adalah sampah luar angkasa, baik yang ditinggalkan atau dikirim manusia ke Bulan.
Sampah yang berada di bulan kemungkinan beratnya mencapai 400 ribu pon atau setara dengan bobot 181.000 kg di Bumi.
Lantas, bagaimana sampah antariksa ini bisa berada di Bulan?
Sejarawan NASA, William Barry berpendapat, perkiraan jumlah sampah tersebut kedengarannya masuk akal.
Sebab, terdapat beberapa artefak berat, seperti lima kendaraan penjelajah Bulan yang masih ada di sana.
“Sedangkan sampah lainnya berasal dari misi tanpa awak dari badan penjelajah ruang angkasa, termasuk dari Amerika Serikat, Rusia, Jepang, India dan Eropa,” kata Barry dilansir Live Science, Jumat 2 Maret 2021.
Bulan juga merupakan rumah bagi pengorbit bulan yang memetakan medannya sebelum menabrak permukaannya dan menambah tumpukan sampah. Lebih lanjut Barry mengatakan bahwa peralatan lainnya yang masih bekerja di Bulan juga telah membantu ilmuwan belajar tentang satelit alami Bumi ini.
Contohnya, Lunar Crater Observation and Sensing Satellite (LCROSS) yang dikirim ke Bulan untuk mempelajari hidrogen dan untuk memastikan keberadaan air.
“Misinya berhasil, dan sampai saat ini LCROSS masih tergantung di permukaan bulan,” kata Barry.
Adapun objek yang ditinggalkan oleh astronot NASA dari misi Apollo di Bulan, menjadi ‘sampah’ luar angkasa, mereka tidak berpikir untuk membawa kembali peralatan yang tidak dibutuhkan ke Bumi.
Manfaat ‘sampah’ di Bulan
Meskipun banyak orang mungkin menyebut barang sisa yang ditinggalkan manusia di Bulan sebagai ‘sampah’, NASA mengambil pandangan yang lebih ramah.
Para peneliti dapat mempelajari objek-objek ini untuk melihat bagaimana material mereka melewati radiasi dan ruang hampa dari waktu ke waktu.
Selain itu, beberapa objek di bulan masih digunakan, termasuk reflektor jarak laser yang ditinggalkan oleh kru Apollo 11.
NASA mengatakan, para peneliti di Bumi dapat mem-ping reflektor ini dengan laser, yang memungkinkan mereka mengukur jarak antara Bumi dan Bulan.

Ilustrasi Jarak Bumi ke Bulan Foto : bacalah.com
Eksperimen ini membantu para ilmuwan menyadari bahwa bulan bergerak menjauh dari Bumi dengan kecepatan 1,5 inci atau sekitar 3,8 cm setahun.
