Feed
KPI Atur Soal Podcast dan Media Baru , Ini Kata Influencer

FENESIA – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agung Suprio mendukung adanya regulasi yang mengatur media sosial dan media baru di Indonesia.
Mengetahui soal wacana KPI, Adriano Qolbi, seorang podcaster merespons hal ini. Ia mengatakan, “Buat saya, kalau mengatur pembatasan akses konten secara usia, demografiis atau geografis oke lah. Saya tidak setuju kalau pengawasan bahkan sampai ada pengaturan topik konten yang dianggap mereka layak atau tidak layak didengarkan di podcast atau diunggah di medsos, tanpa alasan yang jelas,” ungkap pria yang biasa disebut sebagai “Bapak Podcast Indonesia”, seperti yang dikutip dari Asumsi.co.
Jika KPI merasa resah dengan kehadiran podcast atau media sosial yang dinilai kerap membagikan konten yang tak bermanfat, mereka harus memberikan penjelasan lebih lanjut mengapa harus KPI yang ikut campur, sambungnya.
“Misalnya, soal khawatir konten yang menyebarkan ujaran kebencian perlu ada aturan yang jelas. Kemudian kalau harus dilakukan pengawasan terhadap konten di medsos, kenapa harus KPI? Buat apa? Apa enggak ada lembaga atau pihak lain yang lebih berwenang? Ini harus dijelaskan,” ujarnya.
KPI, lanjutnya, jika resah dengan kemunculan konten-konten yang dinilai tak bermanfaat di suatu platform, seharusnya tidak perlu menyalahkan para pembuat kontennya dan langsung bersikap protektif.
“Misal ada konten asusila di Instagram. Salahkan pihak Instagram kenapa membiarkan itu tetap tayang. Kalau mau salahkan pihak platform-nya jangan pengguna,” ungkapnya.
