Ecozone
Hyundai Recall 82 Ribu Unit Mobil Listrik untuk Ganti Baterai

FENESIA – Hyundai recall 82 ribu unit mobil listriknya secara global untuk penggantian baterai karena adanya risiko kebakaran. Recall ini diperkirakan akan memakan biaya yang besar, sekitar US$ 900 juta (setara Rp 12,8 triliun, kurs saat ini US$ 1 = Rp 14.213).
Penarikan kembali ini merupakan salah satu penggantian paket baterai massal pertama yang dilakukan oleh produsen mobil besar. Lee Hang-koo, seorang Peneliti senior di Korea Institute for Industrial Economics & Trade, ia menjelaskan hal ini penting bagi Hyundai karena masih dalam tahap awal era kendaraan listrik.
Penggantian baterai pada mobil listrik terbilang sebagai tindakan yang cukup ekstrim karena sama saja seperti mengganti mesin pada mobil konvensional.
“Bagaimana Hyundai menangani hal ini akan menjadi preseden tidak hanya di Korea Selatan, tapi juga untuk negara lain,” ungkapnya, seperti dikutip Reuters.
Dari jumlah mobil tersebut, sebagian besar unit yang ditarik adalah Kona EV, mobil listrik terlaris Hyundai yang pertama kali ditarik akhir tahun lalu untuk peningkatan perangkat lunak setelah terjadi beberapa kasus kebakaran. Namun, salah satu Kona EV yang ditarik terbakar pada Januari, dan otoritas Korea Selatan meluncurkan penyelidikan apakah penarikan pertama sudah memadai.
LG Energy Solution, sebuah divisi dari LG Chem Ltd yang memproduksi baterai, dengan cepat menepis kritik. Dalam sebuah pernyataan, LG menjelaskan bahwa Hyundai salah menerapkan saran LG untuk logika pengisian cepat dalam sistem manajemen baterai.
“Sel baterai tidak boleh dilihat sebagai penyebab langsung dari risiko kebakaran,” ungkap pihak LG.
Kementerian transportasi Korea Selatan mengatakan, beberapa cacat telah ditemukan di beberapa sel baterai yang diproduksi di pabrik LG Energy di China. Sementara, Hyundai enggan berkomentar tentang penyebab kebakaran.
Hyundai menolak mengomentari pernyataan LG Energy atau memberikan penjelasan kapan akan menghitung biaya. “Kami akan menunggu hasil penyelidikan kementerian transportasi terlebih dahulu,” kata Hyundai.
Penarikan kembali berlaku untuk hampir 76.000 Hyundai Kona EV yang diproduksi antara 2018 dan 2020, termasuk sekitar 25.000 yang dijual di Korea Selatan. Beberapa model Hyundai Ioniq EV dan bus Kota Elec juga termasuk dalam penarikan tersebut.
Perkiraan biaya US$ 900 juta termasuk 38,9 miliar won yang dihabiskan untuk penarikan pertama. Terdapat sekitar 15 kasus kebakaran yang melibatkan Kona EV, 11 di antaranya di Korea Selatan, dua di Kanada dan masing-masing satu di Finlandia dan Austria.
“Pemilik Hyundai Kona EV dan Ioniq EV disarankan untuk membatasi pengisian baterai hingga 90 persen dari kapasitas hingga baterai diganti,” kata Hyundai.
