FENESIA – Artidjo Alkostar, Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meninggal dunia pada Minggu, 28, Februari 2021 sekitar pukul 14.00 WIB. Kabar duka ini telah dikonfirmasi oleh Ketua KPK Firli Bahuri.
“Saya diberitahu driver beliau kalau beliau meninggal, sekarang saya lagi perjalanan ke rumah beliau,” ucap Firli, seperti yang dikutip dari CNN Indonesia.
Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Yudi Purnomo juga membenarkan informasi kepergian Artidjo tersebut.
“Iya (Artidjo meninggal dunia),” ungkap Yudi.
Artidjo Alkostar lahir di Situbondo, 22 Mei 1948. Dia memulai kariernya dalam dunia hukum sejak mendapat gelar sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) pada 1976. Sejak saat itu, ia mendedikasikan diri menjadi dosen di UII dan menjadi advokat di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta sejak 1976-2000 hingga akhirnya ia dipilih menjadi Direktur LBH Yogyakarta pada 1989.
Pada 1989, Artidjo berangkat ke New York, Amerika Serikat, untuk mengikuti pelatihan khusus pengacara di bidang Hak Asasi Manusia di Columbia University. Ia juga menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Nortwestern University Chicago dan lulus pada 2002. Kemudian, ia melanjutkan studi S3 di Universitas Diponegoro Semarang dan mendapatkan gelar Doktor Ilmu Hukum pada 2007.
Sejak saat itu juga, ia bekerja sebagai pengacara di Human Right Watch divisi Asia pada 1989-1991.
Pulang dari Amerika Serikat, dia mendirikan kantor hukum Artidjo Alkostar and Associates hingga kantor tersebut harus ditutup pada tahun 2000 karena ia diminta menjadi Hakim Agung di Mahkamah Agung RI.
Selama 14 tahun menjadi Hakim Agung, Artidjo juga dipilih menjadi Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung sejak 2014. Artijo purnatugas dari Mahkamah Agung pada 22 Mei 2018 dan sudah telah menangani 19.483 perkara sepanjang kariernya. Pada Desember 2019, Artidjo menjadi anggota Dewan Pengawas KPK.
Artidjo Alkostar meninggal dunia di usia 72 tahun.