Aplikasi
Uji Spaces, Twitter Akuisisi Aplikasi Podcasting
Dengan fitur ini, pengguna dapat mengobrol secara real time lewat cuitan Tweet maupun DM.

FENESIA – Sosial media Twitter pada bulan lalu memberitakan tengah menguji fitur audio bernama Spaces. Dengan fitur ini, pengguna dapat mengobrol secara real time lewat cuitan Tweet maupun DM.
Saat ini, Twitter telah mengakuisisi Breaker, sebuah aplikasi podcasting yang berfokus pada elemen komunitas dan sosial sejak tahun 2016. Versi pertamanya dirilis pada awal 2020 di perangkat iOS dan Android.
Mengutip dari Engadget, Michael Montano, Twitter Engineering Lead mengatakan Breaker akan membantu untuk meningkatkan kesehatan percakapan publik di layanan Twitter.
Dalam cuitannya salah satu pendiri Breaker, Leah Culver menuliskan bahwa ia bersemangat untuk membantu menciptakan percakapan audio masa depan dengan membangun Spaces.
In work news, I’m joining Twitter to help build @TwitterSpaces! 🥳 While I’ll very much miss @breaker, I’m so excited to help create the future of audio conversations. https://t.co/0Y8fkbCIFm
— Leah Culver (@leahculver) January 4, 2021
CEO Breaker, Erik Berlin juga menuliskan, “Kami benar-benar bersemangat tentang komunikasi audio dan kami terinspirasi oleh cara Twitter memfasilitasi percakapan publik untuk orang-orang di seluruh dunia.”
Dalam postingan blog Breaker yang mengumumkan akuisisi dengan Twitter, mereka juga mengumumkan aplikasi podcast-nya akan mulai non-aktif pada tanggal 15 Januari dan mengarahkan pengguna tentang bagaimana cara mengekspor daftar langganan OPML mereka untuk digunakan di aplikasi podcast lain dan untuk podcast yang di-hosting, cara melakukannya mentransfernya ke layanan lain.
Spaces saat ini masih dalam tahap pengujian terbatas di antara pengguna yang diundang, sementara aplikasi Clubhouse baru-baru ini menjadi terkenal dengan jenis diskusi audionya yang sama.
namun, tak ada info lebih lengkap tentang jenis teknologi apa yang akan dibangun oleh tim Breaker, walaupun kemampuan seperti mengekspor percakapan untuk didengarkan nanti, bergaya podcast, dan dapat membantu memperluas diskusi lebih dari sekadar orang-orang yang mendengarkan secara langsung.
