FeedPolitik

Tolak Kudeta PD, Gatot Nurmantyo Ingat Jasa SBY

blank
100
×

Tolak Kudeta PD, Gatot Nurmantyo Ingat Jasa SBY

Sebarkan artikel ini
gatot
Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo Foto: ANTARA/Zuhdiar Laeis

Fenesia – Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo mengaku bahwa ia sempat ditawari untuk ikut melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat.

Tak hanya itu, ia juga mengaku bahwa ia juga mendapat tawaran untuk mengganti posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pada mulanya, Gatot Nurmantyo diberi tahu bahwa dia digembar-gemborkan untuk menjadi Ketum Partai Demokrat.

“Banyak yang bertanya kepada saya, bapak juga digadang-gadang menjadi Ketum Demokrat. Ya saya bilang siapa sih nggak mau, partai dengan 8%, besar, pernah ngangkut kepada Presiden,” kata Gatot Nurmantyo, seperti yang dikutip dari detikcom.

Pihak yang mengajak Gatot Nurmantyo itu menyebut soal kongres luar biasa (KLB) yang akan melengserkan AHY. Bahkan, orang itu menjelaskan rencananya.

“Ada juga yang datang kepada saya. Datang, ‘Wah menarik juga, gimana prosesnya?’ ‘Begini Pak nanti kita bikin KLB’, ‘KLB terus gimana?’ ‘Nanti dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu, mosi tidak percaya, AHY turun’. ‘AHY turun baru pemilihan, bapak pasti deh nanti begini-begini’. ‘Oh begitu ya?’” ungkap Gatot.

Gatot lalu menyinggung jasa-jasa ayah AHY, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semasa masih menjadi tentara. Saat itu, SBY memintanya menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

“Saya bilang, ‘Menurunkan AHY? Gini loh, saya bisa naik bintang satu, bintang dua, taruhlah itu biasalah, tapi begitu saya bintang 3 itu presiden pasti tahu. Kemudian jabatan Pangkostrad pasti presiden tahu, apalagi presidennya tentara waktu itu Pak SBY, tidak sembarangan, bahkan saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana, ‘Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat’. Saya bilang ‘Terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan’. ‘Laksanakan tugas dengan profesional, cintai prajuritmu dan keluargamu dengan segenap hari dan pikiranmu’. Itu aja selamat, beliau tidak titip apa-apa, tidak pesan yang lainnya lagi,” terangnya.

Gatot Nurmantyo mengungkapkan bahwa dia dibesarkan oleh 2 Presiden RI yaitu SBY dan Joko Widodo (Jokowi). Dia tidak akan membalas jasa dengan ‘menerkam’ balik.

“Maksud saya begini, apakah iya saya dibesarkan oleh 2 presiden, satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono, satu lagi Pak Jokowi. Terus saya membalasnya dengan mencongkel anaknya? Ini kan ya sekarang ya lagi viral, puma menerkam orang utan, begitu anaknya nggak jadi dimakan, anaknya diangkat sama dia dibawa sama dia, diamankan, binatang itu,” ujarnya.

Namun, penggagas KLB Demokrat, Hengcky Luntungan menepis pernyataan Gatot. Ia menganggap bahwa Gatot hanyalah berhalusinasi  jika identitas pihak yang mengajak tidak diberi tahu.

“Memang yang ajak dia siapa? Kalau ada aja (kalau tidak menyebutkan nama yang mengajak) kan berarti halusinasi aja itu,” ujar Hencky Luntungan saat dimintai konfirmasi.

Hencky mengungkapkan cerita Gatot terkait KLB Demokrat tida benar adanya. Ia pun meminta Gatot menyebutkan nama dari orang yang mengajaknya.

“Iya lah (ngarang). Kasih tahu saja siapa yang pernah ketemu beliau,” tegas Hencky.