Kopi merupakan minuman yang terus digemari tak ditinggal zaman. Berbagai macam kopi lahir dari masa ke masa, dengan berbagai racikan kopi yang menggunggah para penikmat kopi diseluruh dunia.
Apa saja kopi yang terkenal di Indonesia ? pastinya kita tidak asing lagi dengan dua nama kopi, Arabika dan Robusta. Kedua kopi ini menjadi sangat favorit bagi para penikmat kopi dimana pun berada.
Namun ternyata ada kopi lainnya yang terbilang unik dan tumbuh di tanah Indonesia, apa saja itu ? Menurut Ahli Kopi Indonesia, Tri Yuni Kurniasih ada empat jenis kopi yang tumbuh di Indonesia.
1.Kopi Arabika
Dalam segi rasa, kopi Arabika memiliki varian rasa beragam. Ciri khasnya terdapat dalam tingkat keasaman yang intensitasnya cukup tinggi. Kopi jenis ini biasanya ditanam pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Ini yang membuat cita rasanya lebih kompleks.
“Kopi arabika lebih beragam. Ada rasa jeruk mandarin dan lain-lain,” ucapnya.
2.Kopi Robusta
Varietas kopi robusta biasanya tumbuh di kebun kopi pada ketinggian kurang dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Kopi robusta punya rasa lebih pahit dengan tingkat kekentalan yang cukup terasa.
“Kopi robusta rasanya kurang beragam tidak seperti arabika. Hanya bitter atau pahit,” jelasnya.
Lanjutnya, namun ada sejumlah petani yang menanam kopi robusta di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Kopi robusta jenis ini menghasilkan cita rasa lebih manis dan sedikit asam.
3.Kopi Liberika
Kopi ini terbilang unik, karena bisa tumbuh dan berkembang di ketinggian 0 meter sekali pun. Kopi jenis liberika biasanya tumbuh di tanah gambut dan karakternya ada jejak rasa seperti nangka.
4.Kopi Excelsa
Jenis kopi ini masih satu familia dengan liberika. Namun ada perbedaan yang mencolok pada karakter biji kopinya. Di Tanah Air sendiri, kopi excelsa tumbuh subur di kawasan Kepulauan Meranti, Riau dan Kuala Tungkal, Jambi.
Cita rasa kopinya tidak terlalu pahit. “Arabika dan robusta dari Indonesia memang begitu terkenal dan disukai masyarakat dunia. Lain hal dengan excelsa dan liberika yang rasanya tidak begitu disukai oleh penikmat kopi Eropa, sehingga jumlah konsumsinya hanya di lokal, ekspor ke Malaysia dan Singapura,” tutupnya.
[okezone]