Edukasi
Kenapa ya, Ibu jadi Tempat Ternyaman untuk Bercerita?
Permasalahan yang kita hadapi dalam hidup mungkin tak ada habisnya. Sejatinya kita butuh seseorang yang bisa menjadi sandaran dan tempat kita untuk bercerita. Untuk bercerita masalah yang pelik, mungkin tidak semua orang bisa dan paham dengan apa yang kita rasakan.

FENESIA – Permasalahan yang kita hadapi dalam hidup mungkin tak ada habisnya. Sejatinya kita butuh seseorang yang bisa menjadi sandaran dan tempat kita untuk bercerita. Untuk bercerita masalah yang pelik, mungkin tidak semua orang bisa dan paham dengan apa yang kita rasakan.
Entah sejauh apa kita berjalan, pelabuhan kita tetaplah ibu. Sebanyak apa pun kita memiliki teman, sahabat terbaik adalah ibu. Beruntung bila kita mendapati teman yang klop untuk bisa diajak bercerita. Namun, bagaimana jika kita salah memilih teman cerita?
Ada sosok yang diam-diam bisa mengerti bagaimana keadaan kita. Mungkin selama ini, kita belum sepenuhnya paham bahwa ibu adalah tempat ternyaman untuk bercerita. Feeners pasti penasaran kan, alasan kenapa ibu jadi tempat yang nyaman untuk berbagi cerita? Yuk simak!
Kamu Bisa Jadi Diri Sendiri, Tak Perlu Pura-Pura Kuat

Animasi Ibu dan Anak. Foto: pinterest
Setidaknya ketika bercerita kepada teman atau orang-orang terdekat, kita pasti perlu sedikit pencitraan. Karna mungkin mereka akan menilai dari kacamata yang berbeda. Tak mungkin kita terlihat sangat down di depan mereka, alih-alih mendengarkan cerita kita takutnya malah mentertawakan.
Tapi hal ini tidak berlaku saat kita bercerita pada ibu. Ibu akan selalu merangkulmu, terlepas dari salah atau benarnya diri kamu. Ibu akan mencoba menenangkan, bahkan siap untuk menampung semua luapan emosi kita. Ibu akan menasehati kita dengan caranya sendiri, karna ia paham bagaimana karakter kita.
Jangan sungkan jika kamu ingin menangis seharian pun atau mungkin sampai kamu tak kuat lagi untuk bersuara. Ibu akan selalu ada disampingmu. Ibu tempat ternyaman untuk bercerita, ia tidak akan jadi cepu. Percayalah, coba saja kalau tidak percaya.
Ibu Mendengar Anaknya dengan Perasaan

Mother and Daughter. Foto: pinterest
Tak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata, sosok ibu hadir dengan perasaan yang sangat peka pada sang anak. Inilah yang membuat kita mudah bercerita kepada ibu. Ibu selalu hadir dengan raut wajah yang tersenyum, walaupun terkadang menyembunyikan segala masalahnya.
Kadang sesalah apa pun kita, ibu akan tetap merangkul dan tidak menyalahkan kita bertubi-tubi. Ia mempertimbangkan semuanya dengan perasaan. Setidaknya ketika semua menyalahkan kita, ibu akan setia mendampingi.
Eitss, tapi bukan berarti ibu membenarkan kesalahan ya. Ibu akan tetap menyalahkan perbuatan kita, tapi ia akan mengatakannya dengan cara yang berbeda.
Ibu Mau Meluangkan Waktu, Tidak akan Pernah Sibuk

Family. Foto: pinterest
Ibu akan merasa senang, ketika kita akan bercerita dengannya. Kadang, kita tidak mengetahui bahwa ibu akan selalu rindu dengan kehangatan cerita dengan anak. Walaupun ibu tak pernah memberi tahu kerinduannya pada kita. Ibu akan merasa bangga, kalau kita mau terbuka bercerita dengannya.
Kedekatan ibu dan anak itu sudah tidak bisa dipisahkan lagi. Makanya, terkadang ibu juga tampak risau ketika kita sedang tidak dalam keadaan baik. Ya karna ikatan batin tadi. Hei, tidak semua orang dapat memberikan rasa nyaman ketika mengobrol kecuali dengan ibu.
Ibu Mengajarkan bahwa Kenyataan Pahit Itu Harus Dihadapi

Mother and Daughter. Foto: pinterest
Kita pasti pernah mendapat respon dari orang lain “lo tenang aja, masalah ini pasti akan berlalu.” Hei! Masalah itu harusnya dihadapi bukan dihindari. Lain halnya, kalau kita bercerita pada ibu. Beliau akan selalu meminta kita untuk siap menghadapi setiap masalah dan kenyataan yang ada.
Ibu akan mengajari kita untuk siap menghadapi masalah. Sepahit apa pun itu, meski kadang rasanya ingin lari saja. Tapi ibu lah yang tau masalah itu kuncinya hanya perlu dihadapi.
Mau bagaimana pun keadaan kita, ibu akan selalu hadir menemani. Tak perlu malu untuk memulai cerita pada ibu. Awalnya emang terasa sedikit canggung, tapi lama-lama menjadi terbiasa. Sebab tanpa adanya bahu dan waktunya, curhat kita tidak bisa senyaman ini. Tetap jaga kesehatan ya feeners! See You!
