BudayaDestinasi

Pemakaman Unik Ala Desa Trunyan

blank
454
×

Pemakaman Unik Ala Desa Trunyan

Sebarkan artikel ini
Kubur
Makam Trunyan. Foto : Baliterkini.com

FENESIA – Pemakaman identik dengan orang yang sudah meninggal yang dikubur di dalam tanah. Namun lain hal dengan warga di desa Trunyan, jenazah hanya dibiarkan tergeletak di tanah.

Lokasi Desa Trunyan

Desa Trunyan merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi lokasi wajib wisatawan yang datang ke Bali. Desa Trunyan berada di Kecamatan Kintamani, berdekatan dengan dinasti wisata menarik lainnya seperti Gunung Batur, dan Pura Kintamani.

Kubur
Tengkorak Jenazah Desa Trunyan. Foto : Tribunnews

Wisatawan berkunjung ke Desa Trunyan tidak hanya sekedar berkunjung seperti ke destinasi wisata biasanya. Banyak orang mengunjungi Desa Trunyan karena memiliki certia yang menarik. Desa Trunyan memiliki prosesi pemakaman yang unik. Berbeda dengan pemakaman yang biasanya khususnya Bali.

Pemakaman Jenazah Desa Trunyan

Warga Trunyan membiarkan jenazah di area pemakaman dalam keadaan utuh. Warga Trunyan tidak mengubur atau ngaben dahulu seperti orang Bali pada umumnya.

Desa Trunyan membagi area pemakaman menjadi tiga bagian. Yang pertama adalah area pemakaman untuk jenazah yang meninggal wajar. Kedua, jenazah yang meninggal tidak wajar. Ketiga, jenazah yang meninggal saat masih bayi atau belum menikah.

Sebelum Jenazah masuk area pemakaman. Jenazah dibersihkan dan dibungkus dengan kain. Namun area wajah jenazah terbuka. Setelah itu, Jenazah diletakan di area pemakaman berpagar bambu. Tujuannya agar jenazah terhindar dari serangan binatang buas.

Bila area pemakaman berpagar bambu penuh, jenazah yang lama akan di pindahkan ke tumpukan mayat mayat lama yang sudah menjadi tulang. Banyak Jenazah yang sudah tinggal tulang tersusun rapi bahkan sudah hancur dan bercampur dengan tanah.

Kubur
Pohon Taru Menyan. Foto : Adventure Tour Travel

Uniknya dari area pemakan ini, tidak ada aroma tidak sedap dari jenazah. Masyarakat lokal percaya, itu karena adanya pohon Taru Menyan. Pohon ini juga menjadi salah satu asal usul lahirnya nama Desa Trunyan.

Pantangan di Area Pemakaman Desa Trunyan

Hal unik lainnya, Wanita tidak boleh mengunjungi area pemakaman. Masyarakat Trunyan percaya, jika wanita mengunjungi area pemakaman, Desa Trunyan akan mendapat musibah. Jadi wanita juga tidak boleh ikut serta menyelenggarakan jenazah

Gimana Feeners, tertarik mengunjungi Desa Trunyan?