InfoTek
Internet di Myanmar Berangsur Pulih Pasca Kudeta Militer
Internet di Negara Myanmar dimatikan oleh pihak militer saat pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi ditahan.

Naypyitaw, FENESIA – Internet di Negara Myanmar dimatikan oleh pihak militer saat pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi ditahan. Namun, saat ini koneksi internet sudah mulai dibuka.
Mengutip dari detikINET, NGO kebebasan internet yang berbasis di London, Inggris yaitu NetBlock melaporkan bahwa jaringan internet di Negeri Seribu Pagoda dipulihkan secara bertahap. Koneksi internet kini sudah naik ke kondisi 75% dari level normal.
“Layanan internet di Myanmar sudah dipulihkan sebagian pada siang hari, dengan pengguna mengetahui kondisi politik baru dan kondisi darurat yang diumumkan militer. Data jaringan menunjukkan konektivitas kembali ke 75% dari level normal,” tulis NetBlocks dalam pengumumannya di Twitter.
Mengutip dari TechCrunch, blokir internet oleh pihak militer dilakukan terhadap Myanma Posts and Telecommunications (MPT) milik pemerintah dan Telenor milik swasta.
Influencer Aye Min Thant, mantan wartawan Reuters dan kini jadi pengajar teknologi di Myanmar Innovation Lab Phandeeyar dalam cuitannya di Twitter, mengatakan tidak bisa menggunakan Signal dan Telegram sejak semalam. Pada siang hari waktu setempat dia mengabarkan layanan internet Telenor sudah pulih kembali.
Sebelumnya, Myo Nyunt, juru bicara Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) yang menaungi Suu Kyi dan kini berkuasa di Myanmar mengiyakan kabar penahanan Suu Kyi oleh militer Myanmar. Myo Nyunt mengatakan bahwa Suu Kyi dan beberapa tokoh senior pemerintahan lainnya ditahan di ibu kota Naypyitaw. Salah satu tokoh senior yang ditahan adalah Presiden Myanmar, Win Myint.
Setelah itu, militer Myanmar menetapkan keadaan darurat dan mengumumkan pihaknya mengambil alih kekuasaan atas pemerintah Myanmar selama 1 tahun. Kekuasaan diserahkan kepada Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, yaitu Jenderal Senior Min Aung Hlaing.
