FeedHistoria

Gusti Nurul, Wanita Cantik Yang Menolak Bung Karno

200
×

Gusti Nurul, Wanita Cantik Yang Menolak Bung Karno

Sebarkan artikel ini
Bangsawan
Gusti Nurul. Foto : merdeka.com

FENESIA – Banyak wanita cantik di Indonesia, baik itu yang dari golongan bangsawan atau dari golongan pribumi yang tertarik akan pesona Bung Karno. Namun, ada salah satu wanita cantik asli Indonesia pernah menolak Bapak Proklamasi Indonesia.

Wanita cantik di indonesia berasal dari banyak kalangan. Ada yang berasal dari kalangan menengah ke atas, bahkan ada yang berasal dari pribumi. Namun ada yang menarik, salah satu wanita indonesia bangsawan berwangsa Mangkunegaran dari Surakarta, Hindia Belanda sempat menjadi sorotan laki-laki indonesia, dan tidak luput juga menjadi incaran salah satu Bapak Proklamator indonesia Bung Karno. Wanita itu bernama Gusti Nurul.

Gusti Nurul menjadi primadona semasa mudanya. Banyak laki-laki hebat yang mendekatinya. Tapi tidak ada yang dapat memikat hati Gusti Nurul. Wanita dengan nama asli Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Kusumawardhani menolak semua laki-laki yang mendekatinya dengan alasan ia tidak ingin di poligami. Sedangkan poligami adalah hal yang wajar saat itu di kehidupan keraton.

Gusti Nurul merupakan wanita keturunan ningrat, dan putri dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegra VII.

Selain cantik, Gusti Nurul juga memiliki banyak talenta. Ia dikenal sebagai penari, penulis puisi, pandai berkuda, bermain tenis, dan juga berenang. Tidak tanggung tanggung, Gusti Nurul juga kerap mendapatkan penghargaan dari talenta yang ia miliki.

Banyaknya talenta yang ia miliki mengakibatkan banyak nya laki-laki yang tertarik dengan nya. Tidak sembarang orang, laki-laki yang tertarik dengan Gusti Nurul adalah Sutan Syahrir, Sultan Hamengkubwono yang ke IX, dan juga Bung Karno, sang tokoh proklamator.

Hingga Bung Karno memanggil Basuki Abdullah untuk melukis Gusti Nurul. Dalam lukisannya Basuki Abdullah membuat Gusti Nurul berpakaian wayang China. Ide ini tercipta setelah Basuki Abdullah menanyakan kepada Gusti tarian yang sulit baginya. Lalu Gusti Nurul menjawab kalau tarian wayang China tarian yang sangat susah.

Selain Bung Karno, Sutan Syahrir turut ikut memberi Gusti Nurul hadiah. Namun hadia pemberian Sutan Syahrir tidak dapat meluluhkan hati Gusti Nurul.

Setelah menolak beberapa laki laki yang hebat. Gusti Nurul pada akhirnya melabuhkan hatinya keada Soerjosoejarso, seoarang perwira menengah tentara untuk menjadi pendamping hidupnya.

25 Maret 1951 Gusti Nurul menikah dengan Soerjosoejarso, dan pada saat itu bia sudah berumur 30 tahun. Gusti Nurul melabuhkan hati nya kepada Soerjosoejarso karena ia berjanji untuk tidak berpoligami. Hingga tua Soerjosejarso membuktikan kesetiaannya kepada Gusti Nurul hingga ia meninggal dunia. 10 November 2015, Gusti Nurul meninggal dunia.